Entah pikiran dari mana, aku berani memanggilmu “Pangeran”.
Dan kau, selalu memujiku dengan sebutan “Bidadari”. Padahal kita sama-sama
hidup di dunia nyata, bukan di negeri dongeng.
Awal mendengar pujianmu yang terkesan begitu memabukkan,
kupikir aku telah jatuh cinta. Ah, istilah yang begitu fenomenal dikalangan
anak muda. Kita tidak pernah saling mengungkapkan cinta, bukan? Oh ya! Aku baru
ingat. Di suatu malam, aku pernah berkirim pesan “aku sayang kamu.” Sebuah
kalimat yang secara sadar aku ungkapkan sebagai penutup hari yang melelahkan.
Aku jadi sangat gembira saat kau juga membalas kalimat yang sama. Lalu kita
mulai bercerita lewat telfon. Pertama kali kudengar suaramu melalui ponsel,
hatiku berteriak kegirangan. Ah, suaramu sangat merdu saat kau juga menyanyikan
sebuah lagu “sempurna” milik Andra and The Backbone.
Apa kau masih ingat lagu kesukaanku?
I have died everyday
waiting for you
Darling don’t be
affraid i have loved you
For a thousand years
I love you for a
thousand more
Setiap radio yang memutar lagu tersebut, aku selalu
memperdengarkan melalui ponsel. Walau hanya itu, aku sudah sangat merasa
dibahagiakan lahir bathin olehmu. Setidaknya sebagai tanda bahwa kau tahu yang
aku suka, lalu berusaha membuatku senang dengan apa yang aku suka. Aku suka
dirimu. Apapun tentang dirimu. Tidak ada kekurangan yang kutangkap pada sosok
Pangeran sepertimu.
Aku Bidadari yang selalu kau umbar pujian di manapun,
termasuk sosial media. Semua tahu tentang kisah kita. Semua tahu tentang
perasaanku. Rasa yang begitu besar hingga sembilan belas bulan ini, masih
mengendap tanpa lebur sedikitpun. Ah, andai kau pahami ini.
Pangeranku...
Bagaimana kabar hatimu? Masih adakah aku sang “Bidadari”
pujaanmu? Atau sudah ada “Bidadari” lain sebagai penggantiku?
Apapun itu, kisah kita telah kujadikan sejarah. Sejarah yang
sangaaat indah. Dan kenangan-kenangan tentang kita, tidak pernah terlupa
sedikitpun dari ingatanku.
Pangeranku...
Meski waktu telahberbagi jarak, semoga kau tak pernah
lupakan kisah kita – dulu. Selamat dengan kehidupan barumu. Aku harap, akan
mati daripada bersanding dengan orang lain yang bukan dirimu.
Salam Kasih,
0 komentar:
Posting Komentar