Bayu adalah seorang yatim piatu.
Diasuh oleh seorang wanita keturunan Tionghoa bernama Liemey. Kedua orang
tuanya meninggal karena kecelakaan pesawat yang terbang dari Jakarta menuju Makassar, saat ia berusia tujuh tahun.
Lelaki penggila buku sejarah dan
mengkoleksi beberapa buku klasik, gayanya yang easy going, dan senang dengan suasana ketika hujan. Kenapa?
Baginya, hujan membawa ketenangan. Segala kerinduannya pada orang yang ia
sayangi memuncak ketika hujan turun. Ia lebih merasakan kehadiran Mama dan Papa
kandungnya. Ada magis yang dibawa hujan. Saat itulah kenangannya tentang masa
kecil pun berputar perlahan. Dia memang agak sedikit sendu. Walaupun tampangnya
sama sekali tidak menunjukkan sifat aslinya. Panggil dia Bayu, Si Angin pembawa
perubahan. Lelaki yang hobinya tersenyum ini penyayang perempuan. Gayanya yang
selalu santai tapi tetap berwibawa adalah senjata andalannya untuk memikat para
gadis, termasuk Rere.
Em, aku menginginkan Bayu menjadi seorang penikmat buku dan musik. Ssstt, tidak akan ada yang tahu kalau ia kutu buku. Karena di luar ia tampak seperti lelaki yang senang menggoda
gadis-gadis belia, dan senang hura-hura di kelab atau bar. Padahal di rumahnya,
ia memiliki perpustakaan pribadi yang furniture-nya
penuh dengan warna hijau lumut. Kenapa harus hijau? Ah, kau akan tahu kenapa
Bayu menggunakan warna itu sebagai hal utama dalam perpustakaannya.
Aku berbisik pada
langit. Lalu, langit akan melaksanakan tugasnya untuk mengubah hidup Rere ke
arah kehidupan yang baru. Nanti akan ada angin, yang selalu membelai lembut,
menenangkan ketegangan, dan mengubah segalanya menjadi baru. Angin. Yang senantiasa
berhembus di setiap senja, berputar sedikit kencang di atas jam sembilan malam,
dan membuai ketika hawa dingin menyergap alam semesta.
Angin itu adalah Bayu. Kenapa Bayu?
Cari tahu bersama Rere. Ia pun punya
rasa ingin tahu yang sama besar untuk mengenal lebih jauh tentang sosok
Bayuputra.
0 komentar:
Posting Komentar