Jumat, 27 Desember 2013

Puisi Roman (Kureenia Wisti)

 Ini Cinta

Remang hidangkan irama mendayu
Bisik lembut mencari pendengar
Mata enggan layangkan pandang
Semayam hati kata beruntai

Sayulah sayu berparas merindu
Air mata berpendar kasih
Tingggi khayal memuncak agung
Pun jua tegak di atas riak

Cuma satu tapi tiada palsu
Ini cinta jangan dirisaukan
Sempatkan diri untuk menyesapnya
Takkah layu walau nestapa terteguk


Embun dalam Pagiku

Ketika sajak tinggallah kata
Maka langkahku mulai perlahan
Atau mungkin takkan lagi mengejar

Entah berapa liku aku t'lah berbelok
Mengitari labirin semu bekas jejakmu

Aku tak pernah tahu di mana akan berhenti
Sebab kau masih seperti embun
Hal yang selalu singgah dalam pagiku
Dingin memang...

Tapi payahnya masih saja ku susuri
Mengulik gerak tubuhmu
Manakala menit kadang berjeda

Bisakah berbalik meski sekejap?
Ini aku yang tak padam menekuri jejakmu
Hangatlah sesekali...
Dan jenguk aku bersama seutas senyummu


 Masihlah Kasih

Kasih masihlah kasih sampai kau sudi menjenguk dengan senyummu
Coba pahami tiap sajak yang tersurat
Resapi...Lebih dalam...
Kau 'kan tahu tentangmu yang tersirat

Laju waktu belum terhenti
Renungkan; antara mencari atau biarkan
Nyaris mendekat pada batas senja
Serumpun kasih belumlah; atau mungkin takkan habis
Pabila nanti temaram berkunjung
Tak akan redup walau tanpa senandung malam

Sumpah serapah mengapa aku hanya punya satu hati
Jadikan aku tak pandai berpaling
Sedang semuanya...Bukan lagi separuh
Habis ku bagi denganmu
Dan kasih masihlah kasih

0 komentar:

Posting Komentar